Dion Ade Putra, Yarman Mazni
Latar Belakang:
Sejak kedatangan laparoskopik pada tahun 1987 dan awal perkenalan dari sistem pembedahan robotik dalam dunia kedokteran pada tahun 1991, pembedahan minimal invasif kolesistektomi dapat dilakukan dengan bantuan robot. Tetapi banyak penelitian memperlihatkan kolesistektomi secara robotik hanya memperlihatkan kenyamanan dan keuntungan bagi operator, walaupun hasil keluaran, biaya, dan waktu yang dibutuhkan masih sangat kontroversional dengan laparoskopik secara konvensional.
Metode:
Metodologi yang dilakukan dalam pembuatan karya tulis ini adalah telaah literatur (literatur review).
Hasil:
Hasil keluaran pada kolesistektomi secara robotik yang terdiri dari lama perawatan, komplikasi, perforasi kandung empedu, laserasi hati, mortalitas, nilai rerata konversi ke kolesistektomi terbuka, dan perdarahan intraoperatif menunjukan hasil yang tidak berbeda dengan kolesistektomi secara laparoskopik konvensional. Hasil waktu persiapan instrumen, waktu diseksi kandung empedu, dan waktu total operasi pada kolesistektomi secara robotik menunjukan hasil yang lebih lama daripada kolesistektomi secara laparoskopik konvensional. Sedangkan untuk biaya, kolesistektomi secara robotik dua kali lipat lebih mahal dari kolesistektomi secara laparoskopik konvensional.
Kesimpulan:
Penggunaan robot dalam membantu pembedahan kolesistektomi hanya memberikan kenyamanan dan keuntungan bagi operator saja sedangkan untuk hasil keluaran dari pasien tetap sama dengan laparoskopik konvensional. Lama waktu yang dibutuhkan untuk operasi lebih lama dari pada laparoskopik konvensional serta harga yang mencapai 2 kali lipat dari laparoskopik konvensional.
Kata kunci: Robot, Kolesistektomi, Laparoskopik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar