PIT IKABI adalah acara ilmiah tahunan yang diadakan sebagai ajang berkumpulnya ahli bedah dari seluruh Indonesia. PIT IKABI XX tahun ini diadakan di Nusa Dua, Bali, dan tentu saja tidak lepas dari kompetisi olah raga paling seru yaitu sepak bola yang tidak luput dari partisipasi tim bola IKABI Jaya.
Pertandingan pertama melawan Udayana, pada awal babak pertama IKABI Jaya masih terlihat kesulitan beradaptasi dengan lapangan yang kondisinya kurang baik. Namun dr. Jephtah berhasil memecah kebuntuan dengan gol headingnya yang mengarah ke pojok gawang. Setelah itu permainan pun berjalan makin seru dan terbuka. Tidak lama kemudian dr. Iduy dengan akselerasinya yang menakjubkan membuat kiper lawan harus kembali memungut bola dari gawang, 2-0 untuk IKABI Jaya pada babak pertama.
Memasuki babak kedua, tim Udayana memasukkan
beberapa pemain rahasia mereka. Bek IKABI Jaya yang dimotori oleh dr. Ridho,
dr. Rully, dr. Aliev dan dr. Carles dibuat kerepotan. Alhasil karena blunder
tim pemain belakang IKABI Jaya harus kebobolan. Skor 2-1 membuat pertandingan
semakin panas. Tim lawan sempat mendapatkan hadiah penalti akibat pelanggaran
yang dilakukan oleh dr. Berty, namun tim Udayana gagal mengeksekusi dengan
baik.
Tidak lama berselang, dr. Iduy dengan kelincahannya dapat
mengalahkan kecepatan lari para pemain belakang Udayana, dan diakhiri dengan
gol ke dua-nya dalam turnamen ini. Skor 3-1 untuk IKABI Jaya. Menjelang akhir
pertandingan Udayana sempat memperkecil ketinggalan dengan 1 gol namun dengan sisa
waktu yang sedikit, kemenangan pun menjadi milik tim IKABI Jaya.
Pada pertandingan kedua antara IKABI Jaya
melawan Unsrat, tim ikabi telah kedatangan pemain-pemain kuncinya. Tidak heran
pada babak pertama tim IKABI Jaya sangat mendominasi permainan dengan 3 gol
tanpa balas yg diciptakan oleh dr. Arief, dr. Iduy, dan dr. Jeptah. Tidak banyak yang dapat
dilakukan oleh tim unsrat karena solidnya lini tengah yaitu dr. Arief, dr.
Dodi, dr. Medan serta pemain sayap kanan andalan IKABI Jaya, dr. Yarman.
Pada babak kedua, coach memasukkan dr. Japri, dr. Jeko, dr. Yadi, serta dr. Taslim untuk menambah daya gedor serangan. Alhasil dr. Jeptah dan dr. Iduy menambah pundi-pundi golnya secara berturut-turut menjadi 5-0 untuk IKABI Jaya. Karena terus diserang, tim IKABI Jaya mendapatkan hadiah penalti setelah bek lawan menjatuhkan dr, Iduy di area penalti. Dr. Japri pun melakukan tugasnya dengan sangat baik. 6-0 untuk IKABI Jaya. Pertandingan pun ditutup dengan gol indah dari dr. Jeko. Berawal dari tendangan lob dari sisi kanan lapangan berjarak 30 meter, kiper tertipu untuk maju namun bola langsung masuk ke tiang jauh gawangnya. Pertandingan dengan skor telak 7-0 untuk IKABI Jaya.
Pada babak kedua, coach memasukkan dr. Japri, dr. Jeko, dr. Yadi, serta dr. Taslim untuk menambah daya gedor serangan. Alhasil dr. Jeptah dan dr. Iduy menambah pundi-pundi golnya secara berturut-turut menjadi 5-0 untuk IKABI Jaya. Karena terus diserang, tim IKABI Jaya mendapatkan hadiah penalti setelah bek lawan menjatuhkan dr, Iduy di area penalti. Dr. Japri pun melakukan tugasnya dengan sangat baik. 6-0 untuk IKABI Jaya. Pertandingan pun ditutup dengan gol indah dari dr. Jeko. Berawal dari tendangan lob dari sisi kanan lapangan berjarak 30 meter, kiper tertipu untuk maju namun bola langsung masuk ke tiang jauh gawangnya. Pertandingan dengan skor telak 7-0 untuk IKABI Jaya.
Pada pertandingan terakhir babak kualifikasi, IKABI
Jaya menghadapi musuh bebuyutan yaitu Unhas. Coach memasukkan seluruh pemain terbaiknya pada pertandingan
tersebut walaupun tim IKABI Jaya sudah dipastikan lolos ke semifinal. Trisula
dr. Iduy, dr. Kiko dan dr. Jephtah beberapa kali berhasil membuat barisan
pertahanan lawan kewalahan. Namun penyelesaian akhir tidak dapat dimanfaatkan
dengan baik oleh tim IKABI Jaya. Sampai babak pertama berakhir skor masih 0-0.
Pada babak kedua, dr. Taslim dan dr. Japri masuk sebagai pemain pengganti untuk menambah daya serang. Taktik ini berhasil dengan baik, lewat umpan terarah dr. Japri, dr. Iduy langsung menembakkan bola ke pojok gawang. Walaupun dijaga ketat, dr. Iduy mampu membuat gol yang sulit ditangkis kiper lawan. Setelah gol tersebut IKABI Jaya semakin intens untuk menyerang. Penguasaan bola pun banyak dikuasai tim IKABI Jaya yang dipimpin oleh kapten dr. Fakhrul. Menjelang akhir pertandingan, dr. Taslim secara mengejutkan melakukan overlap ke depan dan menciptakan gol melalui umpan dr. Kiko. Skor 2-0 pun membuat lawan semakin pupus harapan. Pertandingan pun selesai untuk kemenangan IKABI Jaya.
Pada babak kedua, dr. Taslim dan dr. Japri masuk sebagai pemain pengganti untuk menambah daya serang. Taktik ini berhasil dengan baik, lewat umpan terarah dr. Japri, dr. Iduy langsung menembakkan bola ke pojok gawang. Walaupun dijaga ketat, dr. Iduy mampu membuat gol yang sulit ditangkis kiper lawan. Setelah gol tersebut IKABI Jaya semakin intens untuk menyerang. Penguasaan bola pun banyak dikuasai tim IKABI Jaya yang dipimpin oleh kapten dr. Fakhrul. Menjelang akhir pertandingan, dr. Taslim secara mengejutkan melakukan overlap ke depan dan menciptakan gol melalui umpan dr. Kiko. Skor 2-0 pun membuat lawan semakin pupus harapan. Pertandingan pun selesai untuk kemenangan IKABI Jaya.
Di semifinal IKABI Jaya melawan Unsyiah Aceh.
Kedua tim terlihat sama kuat sejak kick
off. Namun IKABI Jaya masih unggul dalam penguasaan bola. Beberapa kali dr.
Iduy, dr. Jephtah dan dr. Arief mencoba melakukan tendangan namun masih bisa
dipatahkan oleh lawan. Tim lawan pun beberapa kali merepotkan kiper kita yaitu dr.
Berty, namun masih dapat dipatahkan lewat beberapa aksi penyelamatan. Babak
pertama berakhir dgn skor imbang 0-0.
Pada babak kedua coach memasukkan dr. Taslim, dr. Yadi, dan dr. Japri agar memperkokoh lini tengah yang sering kehilangan bola. Namun pada hari itu kiper Unsyiah nampaknya sedang dalam performa terbaik sehingga sukar bagi punggawa IKABI Jaya dapat memecah kebuntuan. Pada pertandingan yang berlangsung 2x45 menit ini, kedua tim bermain imbang 0-0, dan pertandingan pun dilanjutkan dengan adu penalti.
Pada babak kedua coach memasukkan dr. Taslim, dr. Yadi, dan dr. Japri agar memperkokoh lini tengah yang sering kehilangan bola. Namun pada hari itu kiper Unsyiah nampaknya sedang dalam performa terbaik sehingga sukar bagi punggawa IKABI Jaya dapat memecah kebuntuan. Pada pertandingan yang berlangsung 2x45 menit ini, kedua tim bermain imbang 0-0, dan pertandingan pun dilanjutkan dengan adu penalti.
Penendang pertama, bang japri mampu membuat gol.
Sebaliknya penendang pertama lawan mampu ditepis oleh dr. berty.
Penendang kedua dr. Arief gol, penendang lawan juga gol.
Penendang ketiga dr. Yadi gol, penendang lawan juga gol.
Penendang keempat yaitu dr. Ali gagal karena ditepis kiper lawan. Dan dr. Berty kali ini mampu menjadi penyelamat dengan menepis penendang keempat lawan.
Penendang terakhir yaitu dr. Taslim mampu membawa IKABI Jaya melaju ke final.
Penendang kedua dr. Arief gol, penendang lawan juga gol.
Penendang ketiga dr. Yadi gol, penendang lawan juga gol.
Penendang keempat yaitu dr. Ali gagal karena ditepis kiper lawan. Dan dr. Berty kali ini mampu menjadi penyelamat dengan menepis penendang keempat lawan.
Penendang terakhir yaitu dr. Taslim mampu membawa IKABI Jaya melaju ke final.
Pertandingan
final kembali mempertemukan kedua finalis kompetisi sepak bola tahun lalu,
IKABI Jaya (UI) dan USU. Skuad IKABI Jaya mengenakan seragam kebanggaan
berwarna oranye. IKABI Jaya menerapkan strategi operan-operan cepat dengan
sistem zonal yang menjadi andalannya
selama kompetisi ini, sedangkan USU menggunakan strategi counter-attack dengan pertahanan man-marking.
Kedua
tim langsung mulai menyerang dari menit pertama. Akan tetapi, pertandingan
berlangsung imbang selama 20 menit pertama. Pertahanan kedua tim terbukti
efektif dalam menahan gempuran para ujung tombak. Tim IKABI Jaya sempat
kehilangan ritmenya akibat keputusan wasit memberikan throw-in kepada tim USU dalam posisi yang tidak menguntungkan.
Protes pun menghujani wasit yang tidak menghiraukan. Disorganisasi ini pun
dimanfaatkan oleh tim USU untuk mencetak gol pertamanya. Pluit tanda
berakhirnya babak pertama dibunyikan. 0-1 untuk keunggulan sementara USU.
Babak
kedua dimulai. IKABI Jaya pun langsung bermain menyerang untuk mengejar
ketertinggalannya. Tidak lama berselang, IKABI Jaya mendapatkan hadiah
tendangan bebas di luar kotak penalti. Dr. Arief sebagai eksekutor berhasil
mengeksekusi tendangan bebas tersebut dengan sempurna. Bola ditembakkan ke
ujung kiri atas gawang. Kiper yang terkecoh tidak berhasil menahan derasnya
laju bola. Terciptalah gol indah dari jarak 40 m. Skor kembali imbang dan
semangat IKABI Jaya kembali berkobar.
Keasikan
menyerang membuat pertahanan IKABI Jaya kembali mendapat tekanan akibat
strategi counter-attack USU. Operan
jauh dilancarkan ke sisi kiri pertahanan IKABI Jaya, di mana seorang penyerang
USU sudah menunggu dan merangsek masuk ke dalam kotak penalti IKABI Jaya.
Untungnya, duo pertahanan penalti IKABI Jaya, dr. Ridho (libero) dan dr. Berty (kiper), solid dalam menghalau serangan demi
serangan.
Sayangnya,
serangan balik yang bertubi-tubi akhirnya membuahkan hasil. Penyerang USU
berhasil masuk ke dalam kotak penalti dan melepaskan tembakan datar ke ujung
kiri bawah gawang IKABI Jaya. 1-2 untuk keunggulan USU.
USU
mulai mengurangi intensitas serangan. Tim IKABI Jaya terus melancarkan serangan
demi serangan untuk membalikkan keadaan. Akan tetapi, pertahanan USU tidak
bergeming. Efektivitas serangan IKABI Jaya menurun akibat kelelahan.
Lagi-lagi
akibat serangan balik, IKABI Jaya harus merelakan satu gol yang bersarang di
gawang mereka. Kiper dan bek IKABI Jaya jatuh bangun untuk mengahalau serangan
bola. Tiga tembakan berhasil dihalau, sayang,
tembakan keempat menemukan targetnya. USU unggul dua gol dari IKABI
Jaya.
Ketinggalan
dua gol tidak menyurutkan semangat IKABI Jaya. Serangan masih terus dilancarkan
tetapi skor tidak berubah hingga peluit panjang dibunyikan. Selamat kepada tim
USU sebagai juara Kompetisi Sepakbola ICS 2014! IKABI Jaya gagal mempertahankan
gelar juara bertahannya tetapi kekalahan ini akan menjadi pelajaran berharga
untuk kembali di kompetisi tahun depan. Demi kejayaan IKABI Jaya!
Selain
pertandingan yang berlangsung seru dan menegangkan, yang paling berkesan adalah
terciptanya suasana kekeluargaan dan kekompakan di dalam tim sepakbola IKABI
Jaya, baik residen maupun konsulen.
Walaupun
hasil yang didapatkan kurang maksimal, namun tidak mengurangi kebahagiaan tim
IKABI Jaya. Pada hari itu salah satu konsulen RSCM yaitu dr. Yarman Mazni,
SpB-KBD sedang berulang tahun dan dirayakan di Menega Café Jimbaran Bali.
Peserta merasa
senang karena bisa berjuang membawa nama baik IKABI Jaya di kompetisi sepak
bola tahun ini di Bali. Selain itu, keberhasilan tim IKABI Jaya juga tidak
luput dari supporter-supporter nomor 1 yang senantiasa mendukung dan
menyaksikan pertandingan yaitu konsulen-konsulen bedah.
Untuk ke
depannya, tim IKABI Jaya harus berlatih lebih keras lagi agar dapat memberikan
kontribusi maksimal pada kompetisi-kompetisi sepak bola berikutnya.
(Ditulis oleh: dr.
Shabrina Rizky Putri, dr. Ciputra Linardy, dr. Aliev Rizqy Soeratman, dr. Ridho
Ardhi Syaiful)